Kota Kotamobagu : Dari Kota Bogani Ke Kota Tuhan


Saya amat yakin, bahwa kita semua masih menyimpan erat-erat energi reformasi yang berkobar sejak 1998 silam, ditandai dengan diluluhlantahkannya rezim orba, misi suci ini menjamur dari pusat hingga daerah. Reformasi yang secara leksikal bermakna “pembaharuan” akan menjadi utopis, jika kemudian roh-nya di ‘perkosa’ dan hanya dijadikan komoditas politik para pecundang daerah. Syukurlah, bias reformasi yang meskipun tertatih-tatih itu, bisa dirasakan oleh seluruh anak Bangsa. Diantara bias reformasi tersebut ialah dimekarkannya daerah kabupaten/ kota yang memang secara UU wajar untuk di mekarkan, ya diantaranya adalah kota kotamobagu.
untuk menghindari pembahasan yang melebar pada kesimpulan yang “ngawur” maka saya membatasi tulisan ini pada “kota kotamobagu” dengan sub topik : “dari kota bogani ke kota Tuhan”.

Kota Bogani

Secara terminologi, term “Bogani” mengantongi banyak tafsir yang beragam. diantara tafsir tersebut adalah : Bogani merupakan nama bagi nenek moyang masyarakat bolaang Mongondow atau orang pertama yang mendiami wilayah totabuan. bukti sejarah tetang hal ini disamping cerita yang berkembang dimasyarakat, juga dibuktikan dengan kuburan “Bogani” yang laki-laki panjangnya kurang lebih 8 meter dan perempuan 6 meter yang di semayamkan di puncak passi, meskipun secara ilmiah hal ini bisa dibantah. tafsir yang lain menjelaskan, “Bogani” adalah panggilan atau julukan bagi raja-raja yang ada di bolaang Mongondow tempo dulu. ada pula yang menafsirkan “Bogani” adalah orang-orang terkuat yang dulu pernah mendiami wilayah bolaang Mongondow, mereka menjaga dan memerangi siapa saja yang berani merampas wilayahnya itu. Bogani juga dimaknai sebagai pemimpin kelompok, ada juga yang bilang “Bogani” adalah Jin atau mahluk yang kasat mata. Dan mungkin masih banyak tafsir lain yang saya belum ketahui.
Perlu dicatat bahwa, istilah “Bogani” yang tidak a-historis itu hanya ada dan membumi di kabupaten bolaang Mongondow. begitu kentalnya makna Bogani bagi orang Totabuan, sehingga semua asrama Mahasiswanya di seluruh Indonesia di beri nama asrama Bogani (Asbog). istilah “Bogani”, entah sebagai nama ataupun sekedar simbol keperkasaan, telah mendapatkan ruang yang sangat berarti bagi rakyat pribumi bol-Mong, termasuk saya dan mungkin juga anda.
Dari sederetan kausal diatas, maka saya memberi istilah “Kota Bogani”. Kota yang memiliki kultur masyarakat yang sangat heterogen. kota yang secara historis menyimpan legenda yang pantas dikaji secara ilmiah. kota yang menyimpan kekayaan budaya dan sumber daya alam yang jika disentuh sedikit saja akan go internasional. makna philosofis dari Tri Sakti Bol-Mong, mototompiaan, mototabian bo mototanoban ( saling memerbaiki, menyayangi dan mengingatkan) adalah kata pemersatu dan perdamaian. kata ini lahir karena memang secara historis para “Bogani” (orang-orang kuat) dulu selalu berperang dan saling membunuh satu sama lain sebagaimana nenek moyang-nya dunia Habil dan Qabil. kebiasaan “membunuh” inipun dapat kita saksikan sampai sekarang. Kayaknya, “Bogani” menyisakan mozaik sejarah yang indah tetapi sobek-sobek bagi keturunannya.
Singkat kata singka cerita, “Kota Bogani” adalah kota yang secara historis merupakan simbol keperkasaan dan kekuatan (kesatria mandraguna) suatu bangunan sosial dan budaya (Socio and culture build) yang ada di bol-Mong khususnya kota kotamobagu.

Kota Tuhan

Kota Tuhan atau The City Of God adalah sebuah mind idea (idiologi) yang pernah di tulis oleh St. Agustine pada tahun 413 di Kota Roma. menurutnya Kota Tuhan adalah wilayah dimana orang-orang tinggal, Kota yang komunitas politik dan masyarakatnya sangat ber-agama. Kota Tuhan Agustine tidak dimaksudkan untuk membentuk kota yang ideal dan utopis namun demikian Kota Tuhan-nya sangat menghargai sifat-sifat manusiawi. Dalam Islam, Muhammad SAW 1400 tahun silam memberikan istilah Kota yang “ Baldatun Toyyibatun wa Robbun Gafur” ( kota yang penuh kebaikan dan ampunan Tuhan), Kota seperti ini pernah terjadi pada zaman Khalifah, utamanya pada masa Harun al-Rasyid, terciptanya sebuah kota yang sangat sulit bagi pemerintah untuk mencari fakir miskin, koruptor, pencuri, pembunuh, gelandangan, pengemis dan seterusnya, mengapa demikian ? karena memang semua masyakatnya hidup sejahtera, adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan.
Secara teoritis, Tuhan menurut kitab suci Agama manapun menciptakan manusia tidak untuk hidup sendiri, sejahtera sendiri, atau masuk surganya Tuhan dengan sendiri, namun demikian yang Tuhan inginkan adalah sebuah komunikasi dan kebersamaan yang mantap antara sesama manusia ciptaan-Nya itu. para Nabi pun di utus tidak untuk keluarganya tapi untuk semua umat manusia (rahmatan lil alamin), bahkan kitab Suci yang diturunkan ke Bumi wajib di ajarkan dan diamalkan tidak hanya untuk satu agama tapi juga untuk seluruh umat manusia. Meskipun menuai banyak kritikan, bagi saya “Mazhab” lintas Agama amatlah penting untuk kenyamanan Bumi ini.
Kota Tuhan atau ”The City Of God menurut kebutuhan Kota Kotamobagu bagi saya adalah metamorfosis “ Kota Bogani”, kota yang di rekontruksi dan di reformulasi dari reinterpretasi baru atas Idiologi “Bogani” (the new reinterpretation of Bogani). makna klasik tentang Bogani yang di identikan dengan kekuatan fisik atau hukum rimba dicerahkan kembali dengan kekuatan universal atau universality of stregh. Kekuatan universal yang dimaksudkan diisini adalah, bahwa kota kotamobagu tidak hanya membangun kekuatan fisik semata, tapi wajib membangun multi kekuatan, diantanya adalah : kekuatan Human of Development indeks-nya (HDI). Pemerintah Kota kotamobagu sebagai aktor yang paling bertanggung jawab dalam hal ini, wajib memerhatikan, pertama pertumbuhan ekonomi yang maju dan bermoral. kedua, peningkatan Sumber Daya Manusia yang produktif dan profesional dan ketiga kesehatan masyarakat dengan fokus biaya gratis bagi yang miskin. Disamping itu, pemeritah kota harus berani untuk tidak kecanduan untuk “menetekan” APBD-nya dari belas kasihan Pemerintah Pusat. Pemeritahan yang ikhlas dan cerdas merubah kebijakan RAPBD untuk dana Pembangunan 70 % dan 30 % untuk dana rutin. hal ini sangat penting sebab kota kotamobagu tidak akan berkembang jika dihantui oleh menjamurnya pengemis, pengangguran, penyakit menular yang mematikan, moral pemerintah yang menggelikan dan tingkat kriminalitas yang tinggi. Disinilah prinsip dasar Kota Tuhan berpijak, sebuah kota yang patut untuk di impikan bagi kota kotamobagu. kota Tuhan yang demikian ini, mestinya sine qua non (harus ada) di kota kotamobagu.
Selanjutnya, Kota Tuhan untuk Kota Kotamobagu adalah sebuah kota yang secara sosial masyarakatnya cinta damai, hidup santun dalam keragaman (agama,budaya, warna kulit, bahasa dll). Ada kelompok cendekiawan, tokoh agama (Ulama, pendeta, Biksu, dll), birokrat dan akademisi yang take and give. konglomerat dan pengusaha yang senantiasa mencari uang halal dan rela untuk saling berbagi dengan kaum terkasihan (Proletar dan maaf, prolapar/kaum miskin kota). Kota Tuhan juga adalah kota yang tidak hanya kawasan bebas sampah, tapi kota yang bebas dari KKN, penindasan, maksiat, diskriminasi etnis dan kekuasaan serta bebas dari klaim kebenaran atas nama apapun. Sewajarnya, Keragaman diatas adalah sesuatu yang nature (alamiah), kota Tuhan dalam hal ini ialah idiologi pemersatu, katalisator dan perekat keragaman tersebut. Kota Tuhan adalah hakim bagi para pendosa, pelita dalam legelapan dan lautan air ditengah gurun pasir.
in priciple, Kota Kotamobagu menuju kota Tuhan adalah proyek raksasa yang butuh keseriusan pemerintah dan steak holder terkait. rancangan “gila” ini, maaf (kelakar teman saya) tidak semudah membalikkan telapak tangan dan tidak secepat kedipan mata. Meraih belaian kasih dan rahmat Sang Maha Agung amat penting untuk dilakukan. Jujur, ghiroh transendental ini terlalu ideal, seperti kata kakek saya “Jao di mata jao skali” artinya : “jauh di mata jauh sekali”. bahkan teman baik saya pernah menghentak : Bobby ! ide kamu ini mimpi disiang bolong, lalu saya katakan ke dia, Sahabat, meskipun ini hanya mimpi disiang bolong tapi boleh kan? lagian Tuhan tidak mungkin akan merasa tersaingi dengan ide acak-acakan ini. the end, Ali bin Abi Thalib pernah berkata : “ Barang siapa menelantarkan amanat, membenamkan diri dalam perbuatan khianat, tidak memelihara dirinya atau agamanya, niscaya terkungkung dalam kehinaan dan penderiataan dunia. Dan kelak di akherat, akan lebih terhina dan menderita ! Sesungguhnya, khianat terbesar ialah yang ditujukan kepada rakyat, dan penipuan paling keji ialah yang dilakukan oleh para penguasa”. Walhasil, kita semua punya ide tentang apa dan bagaimana kota kotamobagu kedepan, saat inilah ide itu harus kita proklamirkan, kapan lagi kalau bukan sekarang siapa lagi kalau bukan kita. mengapa kita tidak menulis agar ide kita dibaca orang, begitulah soe hoek gie pernah berkata. Lakukanlah !


by. bby


Read More......

DIMANA PP KMPIBM?

Mototompiaan, Mototabian, bo Mototanoban adalah “Moto Romantis” yang dibangun dengan nilai-nilai sosial kultur masyarakat adat Bolaang Mongondow. Begitupun dengan KPMIBM (Keluarga Pelajar Mahasiswa Indonesia Bolaang Mongondow) yang notabene adalah organisasi kedaerahan (organda) dibentuk dengan nilai-nilai yang sama.

Dalam enam tahun terakhir nama KPMIBM Pusat seolah tinggal nama, organisasi kedaerahan yang mencakup para pelajar dan mahasiswa kini bagaikan makam tanpa pusara. Organda berbasis pengkaderan yang talah memiliki beberapa cabang wilayah di Indonesia kini tidak memiliki titik temu antara satu dengan yang lain. Hal ini tentunya mengundang reaksi banyak kalangan pada umumnya, serta para pengurus cabang di luar Bolaang Mongondow pada khususnya. Secara umum fungsi organisasi adalah sebagai wadah pembelajaran serta mendorong pembaharuan dari setiap perubahan sesuai forsinya dan objek dari organisasi tersebut. Begitupun dengan KPMIBM. Akan tetapi KPMIBM tentunya memiliki warna tersendiri.

Kembali keinti persoalan, kini yang patut dipertanyakan dimana pengurus KPMIBM pusat?. Sangat ironis ketika beberapa momentum yang berkaitan dengan kedaerahan, baik masalah pemekaran, pilkada di daerah pemekaran, pembahasan APBD, Dan sebagainya. nama KPMIBM pusat yang seharusnya terlibat langsung kini tidak nampak, ini tentunya sangat disayangkan. Bila kita buka kembali diary KPMIBM beberapa dekade yang lalu, sangat jauh berbeda, dimana para pengurus pusat dan tiap-tiap cabang sangat kompak dan serius dengan masalah yang terjadi di Bolaang Mongondow. Kini apa yang diharapkan dari KPMIBM tanpa eksistensi dari pengurus pusat?


Oleh: Kurniawan S. Basol
PC KPMIBM Makassar

Read More......

KPMIBM “Keluarga Pelajar Mahasiswa Indonesia Bolaang Mongondow”
ATAU
KPMIBM “Keluarga Pelajar Mahasiswa Indonesia Bikin Malu”

Organisasi Atau Jamaah merupakan suatu wadah yang bertujuan untuk membangun suatu tujuan yang sangat berarti. tujuan itu akan sangat berarti jika rasa kepercayaan diantara individu-individu dalam suatu kelompok yang memegang teguh komitmennya selalu terkontrol sehingga terwujudlah suatu tujuan yang dimaksud. Ops! Sory kawan, jangan membayangkan kata jamaah itu dengan sekelompok orang yang berjubah, tangan kanan memegang kitab suci, dan tangan kiri memegang tasbih. Organisasi itu Jamaah juga.

KPMIBM ” Keluarga Pelajar Mahasiswa Indonesia Bolaang Mongondow” adalah sebuah perkumpulan atau jamaah pelajar yang berasal dari daerah Bolaang Mongondow yang bertujuan untuk membangun suatu tatanan masyarakat yang lebih baik untuk kemajuan bumi Indonesia dan khususnya Bolaang Mongondow. Oya, Bolaang Mongondow itu adalah suatu kabupaten yang ada di Sulawesi Utara, atau lebih dikenal dengan PERSIBOM, klub sepak bola itu lho...Cukup membanggakan. Tapi INGAT! Hanya sekedar CUKUP, cukup memakan harta BOLMONG.

Sejak tahun 70-an sampai tahun 2000 lebih sedikit citra KPMIBM sangat berkibar dengan eksistensinya sebagai wadah para pelajar yang membanggakan. Sekarang keeksistensiannya pelan-pelan sudah mulai rapuh akibat digerogoti oleh para pelajar yang sama sekali tidak mempunyai tanggung jawab yang diwariskan oleh kader-kadernya terdahulu, padahal KPMIBM mengandung fungsi yang sangat penting bagi para pelajar untuk menggali ilmu, pengalaman, dan yang lebih penting lagi bahwa KPMIBM itu adalah harapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berfungsi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Bolaang Mongondow dihari esok. Apalagi luas wilayahnya yang sangat kaya 54% dari seluruh wilayah Sulawesi Utara adalah milik BOLMONG, akan tetapi kurangnya peran pemerintah untuk untuk memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah dan mensuport Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbilang banyak. Ini sebuah PR untuk pemerintah BOLMONG agar fokus dalam pembangunan daerah.

BIKIN MALU. Hal apa yang bikin malu? Paska MUBES KPMIBM tahun 2004 kekacauan terjadi dikarenakan sang pemimpin dengan nama Goins Manoppo yang terpilih secara sah pada waktu MUBES tidak diakui oleh pemerintah daerah. Pada tahun 2005 telah diakui secara sah oleh pemerintah daerah Bolaang Mongondow bahwa yang menjadi ketua PP KPMIBM itu adalah orang yang bernama Muhammad A. Banteng atau lebih akrab dengan panggilan Banteng dengan masa kepengurusan 2 tahun Periode 2005-2007. seharusnya pada waktu yang telah ditentukan, saudara Banteng telah mempertanggung jawabkan perbuatannya dalam menjalankan roda organisasi selama 2 tahun kepengurusannya dan memilih lagi kepengurusan yang baru di PP KPMIBM. Tapi yang terjadi sudah hampir berjalan 5 tahun saudara Banteng tidak melakukan hal itu. Ada apa? Kenapa? Mengapa? Kok mereka tidak punya rasa malu ya? Apakah mereka ingin menutup suara kekeluargaan pelajar? Atau di balik semua ini ada kepentingan-kepentingan yang haram? Hal ini yang menjadi tanda tanya besar bagi seluruh Pimpinan Cabang KPMIBM yang ada di Indonesia.


Akibat hal inilah seluruh pimpinan cabang KPMIBM di Indonesia menjadi bingung, lesuh, melamun, keputusasaan, dan kegiatan-kegiatan yang membangun sudah mulai meleleh (MATI KUTU). Akankah ini dibiarkan dan hanya acuh saja? Seharusnya para kader-kader bogani yang masih sehat untuk berfikir dan merenung akan kejadian ini agar lebih gigih dan termotifasi dalam membentuk suatu tatanan organisasi yang lebih terarah, sebab yang terjadi selama ini sungguh sangat memalukan akan eksistensi KPMIBM yang sesungguhnya.

Saudara-saudaraku, marilah kita berbenah. Jangan melihat masa lalu sudah hancur akibat manusia yang sama sekali tidak mempunyai fikiran yang cerdas, FOKUSlah dalam tujuan yang seharusnya dituju dan jangan sampai kesalahan yang telah dilakukan terjadi kembali. Ingat, dihari esok masih banyak kader yang harus diperhatikan. bersikap bijak dan rasional adalah satu fase dalam pencarian kebenaran.

Jangan cemas! Dengan kesungguhan pasti akan terwujud. Yakinlah!

Wahai kader-kader Bogani,
Sesungguhnya selama ini kalian telah dibodohi, kalian telah digoblokan, fikiran kalian telah dikubur dalam-dalam oleh orang tua yang tidak punya tanggung jawab untuk menghidupi anak-anaknya.

Wahai kader-kader Bogani,
Marahlah kalian terhadap tangan yang telah memjerumuskan fikiran kalian kejurang kahancuran yang penuh dengan kebusukan.

Wahai kader-kader Bogani,
Angkat kepala kalian, buka hati dan fikiran kalian untuk membangun konsolidasi yang cemerlang diantara kalian demi menjunjung tinggi nama baik KPMIBM dibumi ini.

Wahai kader-kader Bogani,
Gerakanklah lanhkah-langkah kalian untuk kemajuan kalian berasama, untuk mengangkat cinta dan cita kalian bersama, dan untuk kemaslahatan kasslian bersama.

Wahai kader-kader Bogani,
Karena sesungguhnya masa depan bumi Bolaang Mongondow ada didalam genggaman hati dan tangan kalian.

Bersatu kita teguh, Mendua kita rapuh!!!
Maju terus saudara-saudaraku!!!




By : Pemerhati KPMIBM

Read More......
 
IP

Masukkan Code ini K1-377868-X
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com